Senin, 24 Mei 2010
Mengendalikan Emosi
Saat ini, para ilmuwan mengatakan bahwa terdapat bagian otak yang dapat mengendalikan emosi dan perasaan manusia atau bahkan mampu mengendalikan berbagai tindakan! Namun hal ini tidak dapat disadari langsung karena berada di alam bawah sadar atau tersembunyi.
Berbagai percobaan membuktikan akan fakta ilmiahnya, bahwa pikiran sadar saat seseorang berpikir serta berinteraksi merupakan hubungan komunikasi langsung dengan akal bawah sadar dengan saluran yang sempit.
Dr Joseph Murphy telah menemukan bahwa masa di mana komunikasi aktif antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar terjadi pada saat sebelum tidur selama beberapa menit, dan setelah bangun dari tidur selama beberapa menit.
Rasulullah telah menyampaikan tentang pentingnya komunikasi dalam pikiran bawah sadar sebelum tidur dan sesudah bangun dari tidur, dan memerintahkan ummatnya untuk memanfaatkan masa tersebut dengan berdoa.
Beliau juga mengajarkan kepada ummatnya bagaimana berkomunikasi dengan Allah dan menyerahkan kepada-Nya segala kegundahan dan perasaan yang ada dihadapan-Nya, serta menyerahkan segala urusan kepada-Nya karena Dialah yang memberikan keputusan sesuai dengan kehendak-Nya. Sekarang, apakah ada yang lebih indah dan lebih baik yang menjadi dokter selain Allah?
Nabi Ibrahim as berkata yang termaktub dalam surat Asy-Syua'ra ayat 78-82: “Dialah yang menciptakanku dan memberikan petunjuk kepadaku, yang memberikan makan dan minum kepadaku, jika aku sakit Dialah yang menyembuhkanku, dan Dia pula yang mematikan dan menghidupkanku kembali, dan Dialah Zat yang aku berharap akan mengampuni dosa-dosaku pada hari pembalasan nanti.”
Inilah pengendalian emosi yang terdapat pada Al-Quran. Mengajarkan manusia aturan yang paling penting dalam penyembuhan; bahwa Allah adalah Zat yang mampu mengobati bukan dokter ataupun obat. Keduanya tidak lain kecuali sebagai sarana yang diciptakan Allah untuk digunakan sebagai cara penyembuhan. Ini berarti bahwa kekuatan untuk menyembuhkan melalui Al-Quran jauh lebih besar daripada perawatan diri, tetapi jika menggunakan Al-Qur’an dan Psikologi secara bersamaan maka hasilnya akan sangat bagus dan signifikan.
Guru penulis, Ir. Abdul Daem Kaheel, penemu keajaiban angka 7 dalam al-Qur'an menuturkan pengalamannya 20 tahun lalu saat menghafalkan al-Qur'an. Ia selalu berhenti pada ayat yang memberikan pengaruh terhadap dirinya, lalu ia ulangi puluhan kali dan kemudian ditulis di atas kertas dan meletakkannya di depan mata sambil merenungkan kata-kata serta maknanya. Saat itulah ia merasakan bahwa ayat tersebut memberikan dampak besar pada keimanan, keyakinan dan prinsip-prinsip yang ada dalam dirinya.
Sampai saat ini ia tidak pernah lupa pada salah satu ayat yang indah dan menakjubkan yang ia tulis dan tempel di dinding kamar tidur. “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Yunus: 107).
Ayat ini telah menyembuhkan lebih dari 90 persen dari perasaan sedih, depresi, gelisah, takut dan ragu-ragu yang menyelimutinya!
Saat ini banyak hal yang menyebabkan orang menderita perasaan sedih dan depresi oleh karena frustrasi yang dialami manusia akibat gagal dalam mengerjakan sesuatu, atau adanya kesalahan dalam perilaku atau ceroboh dalam mengeluarkan kata-kata lalu ditemukan bahwa hal tersebut adalah salah, atau sebagai hasil kegagalannya.
Masih menurut penuturan beliau bahwa setiap kesulitan yang menimpa manusia adalah berasal dari Allah, dan merupakan perkara yang telah ditakdirkan oleh Allah sebelum diciptakan, dan bahaya ini tidak mungkin dapat dihilangkan dan tidak ada seorangpun dapat menghilangkan dan mengungkapnya kecuali Allah yang Maha Kuasa semata. Maka iapun berkata pada dirinya sendiri: ”Kenapa saya harus sedih, cemas dan frustrasi? Jika Allah Maha Penyayang dari orang yang berkasih sayang pasti mampu mendeteksi kerusakan ini, Dan apakah ada yang lebih baik daripada ini?”
Penulis jadi teringat seorang teman Abah yang berkunjung ke rumah sebelum berangkat ke Saudi Arabia lalu. Beliau menyampaikan satu ayat inspiratif yang dalam mewarnai seluruh aktifitas. "Cukuplah Allah bagiKu; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya Aku bertawakkal dan dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung" (Q.S. At-Taubah: 129).
Saudi Arabia, 25 Mei 2010, 05.26