Ketika Jazirah Arab Menghijau

Posted by Ahmad Ghozali


Ahad (13/1/2002) lalu, TV Arab Saudi memberitakan fenomena alam langka berupa hujan salju yang terjadi di Tabuk 1500 km dari Riyad. Ketebalan salju mencapai 20 cm dan di Yordania suhu mencapi titik beku. Aneh memang, Jazirah Arab yang terkenal panas dan berpadang pasir, turun salju.
Para ilmuan King Abdul Aziz University bekerja sama dengan ilmuan Barat telah melakukan penelitian ilmiah mengenai fenomena alam yang diterangkan dalam Al-Quran dan Hadis. Salah satunya mengkaji Hadis Rasulallah SAW yang diriwayatkan Abi Hurairah mengenai salah satu tanda hari kiamat yakni kembalinya tanah Arab yang dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai.
Kajian tersebut melibatkan Profesor Alfred Kroner seorang ahli ilmu bumi terkemuka dunia dari Department Ilmu Bumi Institut Geosciences Johannes Gutenburg University Mainz Germany. Prof. Korner menjabarkan bahwa dahulu dataran Arab dipenuhi dengan kebun-kebun yang subur dan sungai-sungai yang mengalir deras. Hal tersebut terjadi pada Era Salju yang ditandai bergeraknya Ice Bergs Kutub Utara secara berlahan ke arah selatan sehingga relatif berdekatan dengan Semenanjung Arab. Saat itulah iklim dataran Arab berubah dan menjadi salah satu daerah yang paling subur dan hijau di muka bumi. Hal tersebut diperkuat dengan photo-photo temuan NASA yang membuktikan bekas sungai-sungai dan danau beberapa ribu tahun lalu.
Penelitian terkini membuktikan bahwa Era Salju Baru telah dimulai. Mencairnya es tersebut berjalan jauh lebih cepat dari berbagai prediksi para ilmuan. Prediksi awal memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang mengenai prediksi tersebut. Dalam Konferensi Internasional untuk Perlindungan Lingkungan Hidup yang diadakan di Thailand disebutkan, bahwa timbunan es di bagian utara Amerika Serikat akan mencair sekitar tahun 2030, yang demikian itu disebabkan karena timbunan es sedang beralih menuju Jazirah Arab.
Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.
Zaman es sendiri disebabkan oleh berbagai perubahan orbit bumi dan sumbu rotasi bumi. Bumi berotasi pada sumbunya yang miring 23,5 derajat dan setiap 41.000 tahun sekali atau kelipatannya sudut Bumi berubah beberapa derajat (contoh menjadi 23,1 derajat). Semakin besar perubahan kemiringan rotasi Bumi semakin besar perubahan musim yang terjadi.
Selain itu, orbit bumi pun berubah selama periode 100.000 tahun. Perubahan orbit Bumi dari bentuk sirkular (bundar) menjadi berbentuk oval (elips).
Perubahan orbit dan sudut rotasi Bumi tersebut mempengaruhi cahaya matahari yang menyinari Bumi. Maka setiap 100.000 tahun sekali iklim Bumi menjadi lebih dingin, musim dingin berlangsung selama beberapa ratus tahun. Akibatnya salju akan turun terus-menerus membentuk lapisan es yang tebal, air laut pun membeku, zaman itu pun dinamai zaman es.
Dari Abi Hurairah ra diriwayatkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda yang artinya “Kiamat tidak akan terjadi sampai harta banyak dan melimpah sampai-sampai seseorang mengeluarkan zakat hartanya namun ia tak menemukan orang yang menerimanya dan sampai tanah Arab kembali dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai.” Ketika Jazirah Arab menghijau, kiamat pun semakin dekat.
Saudi Arabia, 19 Mei 2010, 07.54

1 komentar:

  1. Deny ayong

    Terima kasih banyak kang artikelnya, sangat membantu sekali ternyata ada hadisnya juga

Posting Komentar